Ekowisata Hutan Mangrove Tapak - Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah

2018-02-20 0 comments

 

Hutan Mangrove Tapak terletak di Desa Tapak Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Wisata mangrove ini sekaligus menjadi salah satu upaya menyelamatkan pesisir yang semakin tergerus kepentingan bisnis.

Sejak tahun 1990-an penduduk Tapak, Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang mengalami permasalahan lingkungan. Desa yang terletak di pesisir pantai utara ini mengalami abrasi pantai, intrusi yang menyebabkan air sumur menjadi payau, banjir dan pencemaran Kali Tapak oleh limbah industri yang berasal dari pabrik-pabrik di daerah hulu DAS Tapak.

Masalah lingkungan tersebut berdampak negatif pada kondisi sosial ekonomi penduduk Tapak yang sebagian besar adalah petani tambak. Lahan tambak mereka rusak akibat abrasi, salinitas, pencemaran oleh air limbah industri, dan banjir. Akibatnya tambak yang semula produktif hampir tidak bisa berproduksi sama sekali.

Prihatin dengan kondisi lingkungan desanya, penduduk setempat berupaya menyelamatkan lingkungannya. Dengan dimotori oleh Kelompok Tani Tambak Tapak “Sido Rukun” dan perkumpulan pemuda peduli lingkungan Tapak yang menyebut dirinya “PRENJAK” mereka melakukan upaya konservasi lingkungan. Ada 2 program utama yang mereka lakukan, yaitu pembuatan APO (alat pemecah ombak) dan penanaman mangrove di sepanjang pesisir desa dan pinggir Kali Tapak.

 

Alat Pemecah Ombak (APO)

APO dibuat dari tumpukan ban mobil bekas yang diikat satu dengan yang lain, diisi pasir lalu diikat ke tiang bambu atau kayu. APO berfungsi sebagai penahan ombak untuk mengurangi abrasi pantai.

 

Mangrove

Tanaman mangrove disebut juga bakau atau nyamplung. Di Tapak ada 2 jenis mangrove yang ditanam, yaitu Avicennia marina dan Rhizophora mucronata. Penanaman mangrove ini merupakan suatu upaya untuk mencegah abrasi pantai. Tanaman mangrove juga berfungsi sebagai biofilter pencemaran air karena mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat yang berasal dari air limbah industri. Selain dijumpai pohon mangrove diatas, diketemukan Excoecaria aghalloca, Brugueira cylindrical, dan Xylocarpus mocullensis.

Tapak ini tidak jauh berbeda dengan jenis mangrove yang ada di pantai utara dan selatan Jawa Tengah, dimana ditemukan tumbuhan mangrove mayor dengan lokasi sebaran paling luas adalah R. mucronata, diikuti S. alba, N. fruticans, A. alba dan A. marina. Tumbuhan mangrove minor paling luas lokasi sebarannya adalah Acrostichum spp.

 

Fauna

Kawasan Hutan Mangrove Tugurejo merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis fauna, terutama jenis burung air. Pada kawasan ini terdapat 447 individu dari 38 spesies burung dari 21 famili (suku) dan 10 ordo atau bangsa (Green Community dan Prenjak, 2012). Dengan mudah melihat beberapa jenis burung sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti Belibis Batu, Kuntul Besar, dan lain sebagainya.

 

-GWI